Friday 30 April 2010

Menentramkan Hati dengan Dzikrullah

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal (Al-Anfaal : 2).

Gemetar hati mereka manakala nama Allah disebut, dzikir segera meluncur dari mulutnya membasahi lidahnya, memenuhi dadanya. Iman mereka melonjak tatkala ayat-ayat Allah dikumandangkan dan dialunkan. Tawakkal menjadi hiasan hidupnya, memagari setiap geraknya.

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram (Ar-Ra'd : 27).

Dalam dzikir mereka ada tobat yang muncul karena berimanannya kepada Allah. Hati mereka merada damai, tenteram dan lembut dalam derasnya dzikir yang mengalir dari samudera keimanannya. Ketenteraman menghiasi hidupnya, melingkupi ruang jiwanya, memadati kekosongan hatinya. Dia damai dalam dzikirnya. Tenteram saat mengingat Allah.

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas (Al-Kahfi : 28).

Orang sering berpaling pada dunia, mabuk di dalamnya, hanyut di arunya manakala dzikir tidak mengalir deras dari hatinya melalui gelombang lisannya. Orang akan silau dengan dunia manakala dzikir demikian sepi dari bibirnya. Maka orang-orang bertakwa akan senantiasa memilih teman dan kawan yang senantiasa menyeru Tuhannya pagi dan petang karena dia sadar bahwa teman yang baik akan mengantarkannya pada kebaikan, menggiringnya menuju surga Tuhan. Menghindarkannya dari godaaan syetan, menghindarkannya dari neraka Jahannam. Kecerdasan memilih teman akan menyelamatkan, dan kelalaian dalam berteman akan mencelakakan.

laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang (An-Nuur : 37).

Manusia dzikir tidak akan pernah terlalaikan oleh bisnis mereka, oleh jabatan mereka, oleh tugas-tugas kenegaraan mereka, oleh niaga-niaga mereka, oleh ana-anak mereka, harta-harta mereka karena dia telah mengingatkan diri dengan langit, menyambungkan jiwa dengan Penguasa langit dan bumi. Jiwa senantiasa mempersiapkan diri untuk semua "pertemuan akbar" di Padang Mahsyar tatkala semua perbuatan dipertanyakan, tatkala semua ucapan dipersoalkan, tatkala semua tindakan dimintai pertanggung jawaban. Saat hati mengalami guncangan besar, saat jiwa dirasuki ketakutan.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Al-Ahzaab : 21).

Manusia dzikir akan mampu meneladani Rasulullah dalam semua tingkah lakunya, dalam semua derap langkahnya, dalam semua paradigma pikirnya. Rasulullah menjadi idolanya, Rasulullah menjadi kiblat perilaku moralnya. Karena dia senantiasa mengingat Allah. Karena dzikir berkobar menyala di jantung hatinya. Dia akan senantiasa ingat firman-Nya. Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya (Al-Ahzaab : 41). Dia senantiasa mampu memperbesar gelombang dzikirnya dalam sepi dan ramai, dalam suka dan duka, dalam susah dan senang.

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya (Az-Zumar : 23)..

Kult manusia dzikir akan bergetar manakala ayat-ayat Allah yang mulia itu dikumandangkan, dialunkan dan dilantunkan. Namun tenanglah mereka saat mengingat Allah. Kitab Allah yang melahirkan damai, ketenangan dan kesejukan jiwa dan obat bagi para pembacanya. Jiwa raga yang dselimuti Al-Quran akan terasa demikian kuat, kokoh dan ajeg karena mata air hikmahnya mengandung obat mujarab yang memberikan ketenangan.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi (Al-Munafiquun : 9)

Kerugian akan menimpa manusia-manusia yang lupa Allah karena ana-anak mereka. Kerugian akan menimpa manusia-manusia yang tidak menjadikan dzikir sebagai agenda hidupnya. Allah memperingatkan orang-orang beriman agar mereka tidak lupa kepada Allah gara-gara anak-anak mereka, gara limpahan harta mereka. Allah memperingatkan hal ini karena pada harta itu sering menarik pada tindakan melupakan Allah dan anak-anak sering pula melalaikan kita kepada Allah. Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan Al-Muzammil : 8), Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.(Al-Insaan : 29).



Jangan Lupa Isi Komentar Ya...

No comments:

Post a Comment

POST COMMENT

Popular Posts