Thursday 1 October 2015

Jangan Pernah Berhenti Walau Badai Menghadang

Seorang anak sedang mengemudikan mobil bersama ayahnya.
Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langitpun menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.
Sang Anak Kemudian menanyakan kepada Ayahnya...
“BAGAIMANA, Ayah? Kita berhenti?” Si Anak bertanya.
“Teruslah mengemudi !” kata Ayahnya
Anaknya tetap menjalankan mobil.
Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, BAHKAN ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Terlihat kendaraa-kendaraan besar juga mulai menepi & berhenti.
Sang Anakpun Sangat Ketakutan membawa mobil dengan rasa takut.
“Ayah…!?”
“Teruslah mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan. Anaknya tetap mengemudi dengan bersusah payah. Hujan lebat menghalangi pandangan hanya berjarak beberapa meter saja. Si Anak mulai takut, namun tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.
Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. Setelah beberapa kilometer lagi, sampailah mereka pada daerah yang kering dan matahari bersinar.
“SILAHKAN berhenti dan keluarlah”, kata Ayah.
“KENAPA sekarang?”, tanya sianak.
“Coba lihat kebelakang, agar kau bisa melihat seandainya kita tadi berhenti di tengah badai”.
Sang Anak berhenti dan keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai yang masih berlangsung.
Dia membayangkan orang-orang yang terjebak di sana. Dia baru mengerti bahwa jangan pernah berhenti ditengah badai karena akan terjebak dalam ketidakpastian. Jika kita sedang menghadapi “badai” kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti dan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus menakutkan.
Lakukan saja yang dapat kita lakukan, dan yakinkan diri bahwa DIA ada bersama kita, ingat bahwa BADAI PASTI BERLALU !
Silakan LIKE dan SHARE ke teman anda untuk saling berbagi motivasi...
Building a Better Future Together.
Sumber : Stefanus Sandy SE ,MM (Ivan) http://www.top888.biz/

Riyadhah 40 Hari Ala Yusuf Mansur

Banyak cara orang agar bisa sukses, namun kesuksesan tentu masih relatif, masing-masing orang memiliki pemahaman yang berbeda tentang arti Sukses. Namun pada intinya jika kita bersama yang Maha Sukses (yaitu Allah SWT) tentu kita juga akan bisa ikut sukses pula.

Beberapa orang ada yang terpaksa harus berubah karena sudah terlanjur terpuruk, namun sebab perubahannya tersebut membuat dia bangkit lagi hingga menjadi orang sukses seperti pemahamannya tentang kesuksesan. Kebanyakan kita memahami kesuksesan adalah kebebasan finansial, keluarga yang sejahtera dan bahkan jabatan yang tinggi.

Orang yang baru terpuruk baik itu dililit utang, di PHK, keluarga yang broken home banyak sudah mencoba mengamalkan Riyadhah 40 hari ini, dimana rata-rata mereka meskipun belum habis 40 hari sudah bisa menyelesaikan persoalannya. Riyadhah 40 hari ala Yusuf Mansyur memang benar-benar membuat orang kembali sukses, bahkan lebih sukses daripada sebelumnya. Karena sebenarnya persoalan apapun kalau dihadapkan kepada Allah semua akan menjadi kecil dihadapanNya, Allah yang akan memberikan solusi dan dan rezeki dari Arah yang tidak kita sangka: 

Berikut ini Riyadhah selama 40 hari ala Yusuf Mansur yang saya kutip dari wisatahati.com :
Shalat berjamaah di masjid selama 40 hari. tanpa ketinggalan takbir pertama imam, lengkap dengan qabliyah dan ba'diyahnya. Juga Sunnah Tahiyyatul Masjid, sebagai tanda kita datang sebelum waktunya azan. Mintalah izin pada suami jika Anda seorang istri, jika tidak Anda bisa shalat di rumah saja namun selalu stanby sebelum Azan berkumandang. 


  • Lakukan shalat Dhuha minimal 6 rakaat lebih baik lagi jika bisa 12 rakaat. Setiap hari terus-menerus hingga 40 hari.
  • Lakukan Shalat Tahajjud 8 Rakaat + Witir 3 Rakaat . Terus menerus 40 malam pada 1/3 malam terakhir, sekitar jam 3-4 malam. 
  • Bacalah surah Al-Waqi’ah satu kali sehari baik diwaktu habis shubuh ataupun sesudah ashar terus menerus selama 40 hari.
  • Senantiasa Berzikir sehabis shalat dan ditambah dengan baca yaa fattaah yaa rozzaaq 11x, serta ayat kursi, dan qulhu 3x. 5 kali waktu selama 40 hari. Tambahkan membaca Surah Al-Hasyr 4 ayat terakhir khusus pada waktu ashar dan shubuh.
  • Bacalah laa hawla walaa quwwata illaa billaah sebanyak 300 kali, Istighfar dan shalawat masing-masing 100x sehari semalam. Juga baca subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil 'adzhiem 100x pagi dan 100x sore.
  • Membaca surah yaasiin 1 kali sehari selama 40 hari terus menerus. boleh pagi atau malam.
  • Mulailah Riyadhan 40 hari ini dengan melakukan Sedekah yang bernilai besar menurut Anda. Yang sekiranya belum pernah Anda bersedekah dengan nilai sebesar kali ini. 
Meskipun melakukan Riyadhah 40 hari, Anda di anjurkan tetap bekerja seperti biasa jika Anda seorang karyawan, atau aktifitas lainnya tanpa ada perubahan seperti sebelumnya. Namun selalulah mengawali aktifitas Anda dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah agar setiap kegiatan Anda bernilai Ibadah. 

Berdoalah setiap selesai melaksanalan Shalat, baik itu shalat wajib maupun shalat sunnat. Doanya boleh apa saja dan boleh dengan bahasa apa saja.

Demikianlah yang perlu dilakukan Riyadhah 40 hari ala yusuf mansyur, semoga dengan kita mengamalkan ini, Rahmat Allah akan turun dan melimpahkannya kepada kita dan keluarga.. Aamiin...

Takutlah Akan Dosa Mu



~ Oleh: Ustadz Fariq Gasim Anuz ~
Muhammad bin Al-Munkadir (130 H) menangis panjang hingga keluarganya khawatir. Mereka
bertanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis?”
Ia tidak menjawab dan tetap menangis.
Kemudian, keluarganya mengirim utusan kepada Abu Hazim (135 H) untuk menanyakannya.
Abu Hazim datang dan mendapati al-Munkadir sedang menangis. Abu Hazim bertanya kepadanya, “Wahai saudaraku, apa yang menyebabkanmu menangis? Sungguh, engkau telah membuat keluargamu khawatir?”
Muhamamd bin al-Munkadir menjawab,
“Sesungguhnya aku telah merenungi sebuah ayat dari Alquran.” Abu Hazim bertanya lagi, “Ayat apakah itu?”
Ia menjawab, “Firman Allah Azza wa Jalla, ‘Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai
apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan
menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan, tampaklah bagi mereka
azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.’”
(QS az-Zumar: 47).
Abu Hazim menangis juga dan tangisan mereka berdua semakin keras. Keluarga Ibnu al-Munkadir
berkata kepada Abu Hazim, “Kami membawamu agar menghentikan tangisannya, tetapi engkau
justru malah menambahnya menangis.” Abu Hazim menceritakan kepada mereka apa yang menyebabkan beliau berdua menangis.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kisah di atas merupakan petikan khotbah Jumat yang disampaikan oleh Syekh Syakir al-Hudzaifi
di sebuah masjid di Jeddah, Arab Saudi.
Semoga Allah melembutkan hati kami yang keras dan gersang agar dapat menangis saat membaca
Alquran dan mengamalkannya.
Setelah saya kembali ke kantor Jeddah Dakwah Center, saya membaca tulisan ahli ilmu tentang
ayat di atas. Berikut ini intisarinya.
Menyekutukan Allah merupakan kezaliman yang sangat besar.
Ketika seseorang menganggap ada kekuatan lain yang lebih kuat dari Allah, ia akan tunduk dan menjadi budaknya. Ia jatuh ke dalam kesyirikan karena ia taat dan menganggap kekuatan lain
itulah yang dapat memberinya manfaat dan menghindarkannya dari segala kerugian.
Ketika Anda menzalimi pihak lain, hakikatnya Anda telah menzalimi diri sendiri. Orang zalim bukanlah orang yang cerdas karena dia lupa
bahwa orang yang dizalimi memiliki Allah yang akan membalas, cepat atau lambat, di dunia sebelum di akhirat.
---------------------------------
Manusia siap menebus dan membayar ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah agar ia dapat
sembuh dari penyakit ginjal, jantung, kanker, dan lainnya.
Di akhirat, manusia ingin menebus dengan dua kali lipat dari semua kekayaan yang ada di dunia agar ia terhindar dari siksa neraka!
Ini menunjukkan siksa yang sangat pedih di mana manusia tidak tahan menerimanya. Semoga Allah
melindungi kita dari siksa neraka.
Dr Muhammad Ratib an-Nabulsi berkata,
“Seorang meyakini suatu ideologi atau keyakinan yang ia bela dan perjuangkan selama 50 tahun,
misalnya, kemudian suatu saat ia menyadari bahwa itu ideologi batil, jiwanya akan terguncang.
Orang-orang yang zalim akan terguncang pada hari kiamat.”
Ya Allah, jadikan kami sebagai orang-orang yang takut kepada-Mu. Imam Mujahid (101 H) berujar,
“Mereka melakukan amalan yang mereka anggap baik, ternyata amal buruk.”
Imam Assuddi (127 H) berkata, “Mereka melakukan amal buruk dan berharap bertobat, kemudian kematian datang terlebih dahulu
sebelum bertobat.
Atau, mereka menganggap Allah akan mengampuninya meskipun tidak bertobat dengan amal saleh yang akan menghapus dosanya atau dengan syafaat, ternyata Allah tidak ampuni dosa mereka.” 
Wallahu a’lam. 

Perjuangan Seorang Ayah

"Jangan pernah lelah Ayah"
Subuh tadi saya melewati sebuah rumah, 50 meter dari rumah saya dan saya melihat seorang isteri mengantar suaminya sampai pagar depan rumah.
"Yah, beras sudah habis loh..." ujar isterinya.
Suaminya hanya tersenyum dan bersiap melangkah, namun langkahnya terhenti oleh panggilan anaknya dari dalam rumah, "Ayah, besok Agus harus bayar uang praktek".
"Iya..." jawab sang Ayah.
Getir terdengar di telinga saya, apalah lagi bagi lelaki itu, saya bisa menduga langkahnya semakin berat.
Ngomong-ngomong, saya jadi ingat pesan anak saya semalam, "Besok beliin lengkeng ya" dan saya hanya menjawabnya
dengan "Insya Allah" sambil berharap anak saya tak kecewa jika malam nanti tangan ini tak menjinjing buah kesukaannya itu.
Di kantor, seorang teman menerima SMS nyasar, "Jangan lupa, pulang beliin susu Nadia ya".
Kontan saja SMS itu membuat teman saya bingung dan sedikit berkelakar, "Ini, anak siapa minta susunya ke siapa".
Saya pun sempat berpikir, mungkin jika SMS itu benar-benar sampai ke nomor sang Ayah, tambah satu gundah lagi yang bersemayam. Kalau tersedia cukup uang di kantong, tidaklah masalah.
Bagaimana jika sebaliknya?
Banyak para Ayah setiap pagi membawa serta gundah mereka, mengiringi setiap langkah hingga ke kantor. Keluhan isteri semalam tentang uang belanja yang sudah habis, bayaran sekolah anak yang tertunggak sejak bulan lalu, susu si kecil yang tersisa di sendok terakhir, bayar tagihan listrik, hutang di warung tetangga yang mulai sering mengganggu tidur, dan segunung gundah lain yang kerap membuatnya terlamun.
Tidak sedikit Ayah yang tangguh yang ingin membuat isterinya tersenyum, meyakinkan anak-anaknya tenang dengan satu kalimat,
"Iya, nanti semua Ayah bereskan."
Meski dadanya bergemuruh kencang dan otaknya berputar mencari jalan untuk janjinya membereskan semua gundah yang ia genggam.
Maka sejarah pun berlangsung, banyak para Ayah yang berakhir di tali gantungan tak kuat menahan beban ekonomi yang semakin menjerat cekat lehernya.
Baginya, tali gantungan tak bedanya dengan jeratan hutang dan rengekan keluarga yang tak pernah bisa ia sanggupi.
Sama-sama menjerat, bedanya, tali gantungan menjerat lebih cepat dan tidak perlahan-lahan.
Tidak sedikit para Ayah yang membiarkan tangannya berlumuran darah sambil menggenggam sebilah pisau mengorbankan hak orang lain demi menuntaskan gundahnya. Walau akhirnya ia pun harus berakhir di dalam penjara.
Yang pasti, tak henti tangis bayi di rumahnya, karena susu yang dijanjikan sang Ayah tak pernah terbeli.
Tak jarang para Ayah yang terpaksa menggadaikan keimanannya, menipu rekan sekantor, mendustai atasan
dengan memanipulasi angka-angka, atau berbuat curang di balik meja teman sekerja.
Isteri dan anak-anaknya tak pernah tahu dan tak pernah bertanya dari mana uang yang didapat sang Ayah.
Halalkah?
Karena yang penting teredam sudah gundah hari itu.
Teramat banyak para isteri dan anak-anak yang setia menunggu kepulangan Ayahnya, hingga larut namun yang ditunggu tak juga kembali.
Sementara jauh di sana, lelaki yang isteri dan anak-anaknya setia menunggu itu telah babak belur tak berkutik, hancur meregang nyawa, menahan sisa-sisa nafas terakhir setelah dihajar massa yang geram oleh aksi pencopetan yang dilakukannya.
Sekali lagi, ada yang rela menanggung resiko ini demi segenggam gundah yang mesti ia tuntaskan.
Sungguh, di antara sekian banyak Ayah itu, saya teramat salut dengan sebagian Ayah lain yang tetap sabar menggenggam gundahnya, membawanya kembali ke rumah, menyertakannya dalam mimpi, mengadukannya dalam setiap SUJUD panjangnya di pertengahan malam, hingga membawanya kembali bersama pagi.
Berharap ada rezeki yang Allah berikan hari itu, agar tuntas satu persatu gundah yang masih ia genggam.
Ayah yang ini, masih percaya bahwa Allah takkan membiarkan hamba-Nya berada dalam kekufuran akibat gundah-gundah yang tak pernah usai.
Ayah ini meyakini bahwa Allah tidak akan menguji seorang hamba kecuali sebatas hamba tersebut mampu memikulnya, dan Ia selalu berprasangka baik kepada Allah dengan meyakini bahwa tiada cobaan yang tidak berakhir dan Jalan keluar selalu akan datang kepada hamba-hamba yang hanya bersandar pada pertolongan dan kasih sayangNYA semata.
Para Ayah ini, yang akan menyelesaikan semua gundahnya tanpa harus menciptakan gundah baru bagi keluarganya.
Karena ia takkan menuntaskan gundahnya dengan tali gantungan, atau dengan tangan berlumur darah, atau berakhir di balik jeruji pengap, atau bahkan membiarkan seseorang tak dikenal membawa kabar buruk tentang dirinya yang hangus dibakar massa setelah tertangkap basah mencopet.
Dan saya, sebagai Ayah, akan tetap menggenggam gundah saya dengan senyum.
Saya yakin, Allah suka terhadap orang-orang yang tersenyum dan ringan melangkah di balik semua keluh dan gundahnya.
Semoga.
By : Bayu Gautama
👀Selfreminder buat kita, para istri.
Karna tak semestinya kita terus menuntut.
👍Cukuplah kita utk menurut.
Semoga Allaah mudahkan segala urusanmu.. "Wahai para suami.."
👍👍

Monday 28 September 2015

Bersedekah Yang Paling Ringan "SENYUM"


Sahabat ayo-bersedekah.blogspot.com yang dirakhmati Allah SWT.

Sudahkah kita bersedekah hari ini?

Mari kita biasakan setiap hari kita utk bersedekah, karena dengan bersedekah kita akan makin Kaya, karena dengan sedekah kita akan dapat berkah dan ridho Allah SWT. 
Bersedakah bukan hanya dengan Materi (Uang/Kekayaan), tapi juga bisa bersedekah dengan Tenaga.
Dan Bersedekah yang paling ringan yaitu dengan SENYUMAN yg Tulus. Rasulullah mengatakan bahwa senyum yang tulus kita berikan kepada saudara kita, itu bernilai sedekah. Begitu luar biasanya ternyata Senyum itu. Cuma menggerakan bibir saja sudah bernilai sedekah.

Senyum yang sempurna

Kalo kita membicarakan senyum yang sempurna, sangat mudah membuat senyum itu sempurna. Kita bisa melihat senyum itu baik atau tidak, ikhlas atau tidak dari bentuk bibirnya. Senyum yang sempurna itu simetris antara kiri dan kanan. Apabila sisi kiri 3cm, maka sisi kananpun harus 3cm. Kalau miring sebelah jadi aneh deh.

Senyum juga harus diniatkan karena Allah lowh. Pokoknya semua kegiatan yang kita lakukan harus berlandaskan atas niat kepada Allah. Jangan sampai memanfaatkan senyum kita untuk tujuan yang aneh-aneh. Misalnya saja senyum untuk bikin grogi perempuan atau cewek di depan kita, begitupun sebaliknya.

Manfaat Senyum

Senyum, sebuah kegiatan simpel sarat makna. Setuju ga? Ya memang begitu, karena senyum itu begitu banyak sekali manfaatnya. Tidak hanya bermanfaat bagi diri kita melainkan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang menerimannya. Dalam buku Quantum Smile yang saya baca, ternyata senyum itu menjadi sarana kita untuk tetap awet muda. So yang ngerasa BERMUTU (Bermuka Tua) perbanyaklah tersenyum. Selain itu senyum juga membuat hati kita selalu ceria karena kita membagi kebahagiaan kita terhadap orang lain. Masih banyak lowh manfaatnya, kalo mau pinjam ajah bukuku….

“Senyum yang ikhlas turun ke hati”

Ya, begitulah sebuah syair lagu yang dilantunkan oleh Raihan. Bagaimana tidak, senyum ikhlas yang kita berikan tentunya akan memberi respon positif bagi yang menerimanya. Sangat dianjurkan bagi kita ketika ingin memulai pembicaraan dengan mengawalinya dengan senyum. Ketika senyum kita sudah jatuh ke hatinya, maka kita akan mempermudah dalam pergaulan kita.

Sahabat Ayo-Bersedekah.blogspot.com, Ayo... Mari kita perbanyak Senyum yg Ikhlas karena Allah SWT, dengan banyak senyum kita bisa Awet Muda, dengan banyak senyum kita bisa mendapatkan banyak pahala. Insya Allah... Amiiinn.....


Jangan Tinggalkan Sholat Dhuha... Keutamaan Sholat Dhuha


" Barang siapa mengerjakan sholat dhuha 2 Rakaat, Maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah
Barang siapa mengerjakan shalat dhuha 4 Rakaat, Maka dia ditetapkan termasuk orang-orang yang ahli Ibadah.
Barang siapa mengerjakan shalat dhuha 6 Rakaat, Maka akan diberikan kecukupan pada hari itu.
Barang siapa mengerjakan shalat dhuha 8 Rakaat,  Maka Allah menetapkan termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh.
Dan barang siapa yg mengerjakan shalat dhuha 12 Rakaat, Maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di syurga." (HR. Ath-Thabrani)

Sahabat Pembaca ayo-bersedekah.blogspot.com yang Insya Allah di Rakhmati oleh Allah SWT.

Begitu besar Faedah dan Keutaam dari Shalat Dhuha, maka sepatutnya kita jangan pernah melewatkan satu hari pun tanpa melakukan Shalat Dhuha, Sebagaimana kebiasaan Rosullah dalam setiap hari nya sebelum melakukan aktifitas beliau tidak luput dari Sholat Dhuha.

sebagaimana diriwayatkan Muslim, no. 1176, dari hadits Aisyah radhiallahu anha, dia berkata,
( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ ) .
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya."

“Shalat Dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi ` kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.”(Imam Thabari)

dan di dalam Shalat Dhuha terdapat Keutamaan dan Faedah diantaranya adalah : 

1. Waktu yang Sangat Penting
Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang yang menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi langit serta membinanya, demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”(QS. As-Syams:1-10).
Pada pembukaan surah AdDhuha, Allah berfirman, ”Demi waktu dhuha.” Imam Arrazi menerangkan bahwa Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan hal yang agung dan besar manfaatnya. Bila Allah bersumpah dengan waktu dhuha, berarti waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting.
2. Wasiat Khusus dari Rasulullah
“Shalat Dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi ` kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.”(Imam Thabari)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir’.” (HR. Bukhari)
Jelas dari hadits tersebut, bahwasanya Rasulullah mewasiatkan umatnya untuk sebisa mungkin merutinkan shalat Dhuha!
3. Shalat Dhuha Bernilai Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
 “Diriwayatkan dari Buraidah a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Pada diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh tiga ruas. Ia memiliki kewajiban bersedekah atas setiap ruas tersebut.’ Para sahabat bertanya, ‘Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Ludah di dalam masjid yang ia timbun (dibersihkan) atau sesuatu (penghalang) yang ia singkirkan dari jalanan (bisa mewakili kewajiban sedekah). Jika engkau belum mampu, dua rakaat shalat Dhuha sudah memadai untuk mewakili kewajibanmu bersedekah’.”
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala,” (HR Muslim).
4. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!”
Rasul SAW berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya,” (Shahih al-Targhib: 666)
5. Dibangunkan Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga,” (Shahih al-Jami`: 634)
Diriwayatkan dari Anas secara marfu‘, “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.”
Nabi Muhammad saw bersabda,”Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab al dhuha (pintu dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada  yang memanggil,’dimana orang yang senantiasa mengerjakan shalat dhuha?’inilah pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang (rahmat) Allah”.
6. Shalat Dhuha di Awal Pagi, Ganjaran Langsung di Sore Hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
“Diriwayatkan dari Nu‘aim bin Hammar a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Wahai anak Adam, janganlah kamu merasa lemah (kehilangan kesempatan) untuk beribadah kepada-Ku dengan cara mengerjakan shalat empat rakaat di awal waktu siangmu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu di akhir harimu’.” (HR. Abu Dawud)
7. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).
8. Ampunan Dosa
Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).









Gagal Pergi Haji, Tapi Mendapatkan Pahala Haji Mabrur "SUBHANALLAH"

Adalah ulama Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi ulama terkenal di makkah yang menceritakan riwayat ini.
Suatu ketika, setelah selesai menjalani salah satu ritual haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Ia mendengar percakapan mereka,
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“Tujuh ratus ribu,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
“Apa?” ia menangis dalam mimpinya.
“Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”
Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar cerita kedua malaikat itu.
“Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh haji mereka diterima oleh Allah.”
“Kok bisa”
“Itu Kehendak Allah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq (damaskus sekarang)”
Mendengar ucapan itu, ulama itu langsung terbangun. Sepulang haji, ia tidak langsung pulang kerumah, tapi langsung menuju kota Damaskus, Siria.
Sampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya.
Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namannya Sa’id bin Muhafah.
“Ada, ditepi kota” Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
Sesampai disana ulama itu menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Ulama itu
“Betul, siapa tuan?”
“Aku Abdullah bin Mubarak”
Said pun terharu, "Bapak adalah ulama terkenal, ada apa mendatangi saya?”
Sejenak Ulama itu kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaannya, akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya.
“Saya ingin tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur?”
“Wah saya sendiri tidak tahu!”
“Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini"
Maka Sa’id bin Muhafah bercerita.
“Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar :
Labbaika Allahumma labbaika.
Labbaika la syarika laka labbaika.
Innal hamda wanni’mata laka wal mulka.
laa syarika laka.
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Segala ni’mat dan puji adalah kepunyanMu dan kekuasaanMu.
Tiada sekutu bagiMu.
Setiap kali aku mendengar itu, aku selalu menangis
Ya allah aku rindu Mekah
Ya Allah aku rindu melihat kabah
Ijinkan aku datang.
ijinkan aku datang ya Allah.
Oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Akhirnya pada tahun ini, saya punya 350 dirham, cukup untuk saya berhaji.
“Saya sudah siap berhaji”
“Tapi anda batal berangkat haji”
“Benar”
“Apa yang terjadi?”
“Istri saya hamil, dan sering ngidam. Waktu saya hendak berangkat saat itu dia ngidam berat”
“Suami ku, engkau mencium bau masakan yang nikmat ini?
“ya sayang”
“Cobalah kau cari, siapa yang masak sehingga baunya nikmat begini. Mintalah sedikit untukku”
"Ustadz, sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh.
Disitu ada seorang janda dan enam anaknya.
Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit.
Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya.
Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan “tidak boleh tuan”
“Dijual berapapun akan saya beli”
“Makanan itu tidak dijual, tuan” katanya sambil berlinang mata.
Akhirnya saya tanya kenapa?
Sambil menangis, janda itu berkata “daging ini halal untuk kami dan haram untuk tuan” katanya.
Dalam hati saya : Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim? Karena itu saya mendesaknya lagi “Kenapa?”
“Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Dirumah tidak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk dimasak. Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati
kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram".
Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang.
Saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, kami akhirnya memasak makanan dan mendatangi rumah janda itu.
“Ini masakan untuk mu”
"Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka.”
"Pakailah uang ini untuk mu sekeluarga. Gunakan untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi”
Ya Allah disinilah Hajiku
Ya Allah disinilah Mekahku.
Mendengar cerita tersebut Abdullah bin Mubarak tak bisa menahan air matanya.
Fi kitab irsyadul ibad ila sabiila rosyad.

POST COMMENT

Popular Posts