Friday 30 April 2010
SEDEKAH ABU UMAMAH ( 3 Dinar = 300 Dinar )
Dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir berkata, "Maula perempuan Abu Umamah menceritakan kepadaku, 'Abu Umamah adalah orang yang suka bersedekah dan senang mengumpulkan sesuatu untuk kemudian disedekahkan. Dia tidak pernah menolak seorang pun yang meminta sesuatu kepadanya, sekali pun ia hanya bisa memberi sesiung bawang merah atau sebutir kurma atau sesuap makanan.
Pada suatu hari datang seorang peminta-minta kepadanya padahal ia sudah tidak memiliki itu semua, selain uang sebanyak 3 dinar. Orang itu tetap meminta juga, maka Abu Umamah memberikannya 1 dinar. Kemudian datang orang lain untuk meminta. Abu Umamah memberinya 1 dinar. Datang lagi satu orang, Abu Umamah memberinya 1 dinar juga.
Sudah barang tentu aku marah. Kemudian aku berkata, 'Wahai Abu Umamah, engkau tidak menyisakan untuk kami suatu pun!'
Kemudian Abu Umamah berbaring untuk tidur siang. Ketika adzan Ashar dikumandangkan aku membangunkannya. Lalu ia berangkat ke masjid. Setelah itu aku bercakap-cakap dengan dia kemudian aku meninggalkannya untuk mempersiapkan makan malam dan memasang pelana kudanya.
Ketika aku masuk kamar untuk merapikan tempat tidurnya, tiba-tiba aku menemukan mata uang emas dan setelah aku hitung berjumlah 300 dinar.
Aku berkata dalam hatiku, 'Tidak mungkin dia melakukan seperti apa yang dia perbuat kecuali sangat percaya dengan apa yang akan menjadi penggantinya.'
Setelah Isya’ dia masuk rumah. Dan ketika melihat makanan yang telah tersedia dan pelana kuda telah terpasang ia tersenyum lalu berkata, 'Inilah kebaikan yang diberikan dari sisiNya.'
Aku berada di hadapannya sampai ia makan malam. Ketika itu aku berkata, 'Semoga Allah senantiasa mengasihimu, dengan infak yang engkau berikan itu sebenarnya engkau telah menyisihkan simpanan, tetapi mengapa engkau tidak memberitahu aku, sehingga aku dapat mengambilnya.'
Abu Umamah bertanya, 'Simpanan yang mana? Aku tidak menyimpan apapun!'
Kemudian aku angkat kasurnya, tatkala Abu Umamah melihat dinar itu ia bergembira dan sangat heran.
Serta merta aku potong tali ikatku, sebuah tali yang menandakan aku seorang majusi atau nasrani, dan aku masuk Islam."
Ibnu Jarir berkata, "Aku melihat wanita itu (bekas budak) menjadi guru kaum wanita di masjid Himsha yang mengajarkan al-Qur’an, as Sunnah dan Ilmu Faraidh. (Al-Hilyah, 10/129.)
Jangan Lupa Isi Komentar Ya...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
POST COMMENT
Popular Posts
-
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tin...
-
Pernah tidak sobat terganggu dengan adanya kucing liar yang datang mendekati kita? Seringkali kucing-kucing liar masuk ke dalam rumah d...
-
Alhamdulillah sudah hari Jumat lagi... Hari Jumat merupakan hari yang paling utama dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yan...
-
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berik...
-
Dari Gambar diatas mari kita jabarkan seperti ini : Bagi Karyawan (Swasta/PNS) atau Pengusaha Tambahkan amalan Ibadahnya dengan Sha...
-
Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka... Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: ...
-
Termasuk kunci-kunci rizki adalah memberi nafkah kepada orang yang sepenuhnya menuntut ilmu syari’at (agama). Dalil yang menunjukkan hal ini...
-
Bismillahirohmanirohim... Para Pembaca yang di Rakhmati Allah... InsyaAllah... Pernah dan sering kita denger ungkapan "Surga...
-
Kaget juga ketika membaca berita pagi ini di detik.com. Seorang perempuan misterius membagi-bagikan uang ke beberapa pedagang di pasar s...
-
Sudah Sekian Lama, Saya ngga Ngeposting Tentang Keutamaan dan Keajaiban dari Sedekah, karena kesibukan yg luar Biasa... Bismillahir-Rahm...
No comments:
Post a Comment